Seorang polisi di Kota New York, Amerika
Serikat, rela memberikan baju hangat yang dikenakannya kepada seorang
pria tunawisma hanya memakai singlet pada Jumat pekan lalu, di saat suhu
turun menjadi 23 derajat celsius.
Polisi bernama Carlos Ramos, 29 tahun,
ditugaskan untuk mencari aktivitas mencurigakan di sekitar Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) di daerah Midtown, Manhattan. Ketika itu dia melihat
seorang pria tunawisma, Robert William, duduk di trotoar di luar taman
Robert Moses Park, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Ahad
(15/12).
William duduk dengan bertelanjang kaki
karena sepatunya basah. Dia juga terlihat memakai handuk lainnya untuk
dijadikan alas kakinya yang sudah membeku.
“Saya melihat dia membutuhkan sesuatu
dan sudah menjadi tugas saya untuk membantu dia,” kata Ramos kepada
koran the New York Daily News. “Saya melihat dia tidak punya mantel.
Saat itu hari sangat dingin, karena saya sendiri sangat kedinginan meski
suduh memakai baju hangat.”
Ramos kemudian menawarkan baju
hangatnya, yakni baju hangat angkatan laut berwarna biru yang dia pakai
di balik seragamnya. Dia juga memberikan mantelnya kepada William, meski
awalnya menolak. “Saya prihatin dengan dia.”
Ramos akhirnya berhasil meyakinkan William untuk mengambil baju hangatnya.
“Dia (Ramos) memberikannya kepada saya.
Dia berkata, jangan khawatir tentang hal itu,” ujar William kepada koran
the New York Post.
Ramos mengatakan bahwa dia secara
teratur membantu orang-orang yang membutuhkan, terutama ketika cuaca
dingin. “Baik itu secangkir kopi, teh, atau apa pun yang tampaknya
tepat.”
Ramos telah menjadi seorang perwira di
Departemen Kepolisian New York (NYPD) sejak 2007. Dia bekerja di anti
kejahatan dan terorisme untuk Biro Transit.
Sumber : merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar